Bahasa yang Baik Terhadap Orang Tua
Deskripsi Masalah
Sering kita jumpai anak di jaman sekarang ini. Ketika berbicara kepada orang tuanya tidak menggunakan Bahasa yang halus dan sopan. Seperti: abesah (Bahasa halus madura) atau kromo (Bahasa halus jawa) yang kini tak lagi di gunakan oleh kebanyakan anak untuk berkomunikasi dengan orang tuanya. Sehingga, seolah-olah tidak ada bedanya antara berbicara kepada orang tuanya dan teman sebayanya. nah, pertanyaannya wajibkah menggunakan Bahasa yang halus dan sopan kepada orang tua...?
Jawabannya
Wajib
dengan menyesuaikan pada tradisi di daerah masibng-masing. Karena hal itu merupakan bentuk bakti kepada orang tua.
diambil dari kitab Tafsir al-Washit
ثالثا – وقل لهما قولا كريما, والقول الكريم : الجامع
للمحاسن, من اللين وجودة المعنى, والتوقير والتعظيم والحياء, ويلاحظ أن الله تعالى
قدم النهي عن المؤذي, ثم أمر بالقول الحسن والكلام الحسن
Baca juga : Dipanggil Orang Tua Ketika Sholat
TAWARIKH
Kewajiban Anak Kepada Orang Tua
Sayyidina Ali R.A. pernah meriwayatkan sebuah hadis, bahwa rosululloh SAW. Bersabda, “sesungguhnya, aku terlepas diri (tidak akan mensafaati) dari orang yang tidak memenuhi hak-hak kedua orang tuanya.”
Lantas, Sayyidina Ali, bertanya “wahai rosululloh, bagaimana seandainya anak tersebut tidak memiliki apapun?” maka, rosululloh SAW menjawab, “Ketika seseorang mendengar ucapan kedua orang tuanya, hendaknya ia berkata “kami mendengarkan dan mematuhinya” dan jangan sekali-kali ia membentaknya atau membantahnya.”
(Dzurrotun Nasihin, Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad As-Syakir)
Keutamaan Berperilaku Baik Kepada Orang Tua
Abu Dzar Al-Ghifari r.a. pernah bercerita, Rosululloh saw. Bersabda, “barang siapa yang melangkahkan kakinya untuk mengunjungi orangtuanya, maka Allah akan mencatat pada setiap Langkah yang ia lalui 100 kebaikan dan menghapus 100 keburukan serta mengangkat 100 derajat. Dan Ketika ia telah duduk di hadapan kedua orangtuanya, dan ia berkata dengan perkataan yang baik dan sopan, maka pada hari kiamat ia akan diberikan sebuah cahaya yang berada dihadapannya. Dan setelah ia keluar berpamitan kepada orangtuanya, makai a keluar dalam keadaan diampuni.”
(Dzurrotun Nasihin, Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad As-Syakir)
Bismillah mulai berbahasa yg halus kepada orang tua