DIPANGGIL ORANG TUA KETIKA SHOLAT
Deskripsi Masalah
Disaat saya melakukan sholat, tiba-tiba ibu memanggil saya “cung..! sini bentar.. tolongin ibu angkat jemuran.” Mendengar panggilan itu saya bingung harus berbuat apa karena pada saat itu saya belum selesai sholat. Pertanyaannya saya harus membatalkan sholat atau tetap melakukan sholat sampai selesai..?
Jawaban
Permasalahan tersebut diperinci:
- Jika anda sedang melaksanakan sholat fardhu maka haram membatalkan sholat untuk memenuhi panggilan ibumu.
- Kalau anda sedang melaksanakan sholat sunnah, maka lebih utama memenuhi panggilan sang ibu
Diambil dari kitab Hasyiyah al-Bajuri jilid 1 hal. 176 berikut redaksinya :
وإجابة الوالدين حرام في الفرض لأن قطعه حرام في الفرض جائزة في النفل ثم إن شق عليهما عدمها فالأولى الإجابة وتبطل بها الصلاة وتقييد محشى تبعا للقليوني الجواز بقوله ان يشق عليهما عدمها يقتضي أنه إن يشق عليهما عدمها لاتجوز الإجابة وليس كذلك للأن قطع النفل جائز.
Baca juga : Bahasa yang Baik Terhadap Orang Tua
Tawarikh
Diceritakan bahwa Jurej adalah seorang yang tekun beribadah. Ia tidak pernah sekali-kali keluar, kecuali masuk surau. Pada suatu Ketika, ada seorang pengembala yang berteduh di bawah suraunya, ia terlihat Bersama Wanita yang berkali-kali mendatanginya. Pada suatu kesempatan, ibu Jurej berkunjung ke surau.
“hai Jurej,” ibu mamanggil.
Namun , ia masih dalam keadaan sholat, “Ya Tuhan, ibuku atau sholat ku?,” gumamnya dalam hati cemas.
Kemudian, terdengar lagi suara ibu memanggil kedua dan ketiga kalinya. Namun, diabaikan oleh Jurej. Karena kesal, ibunya berdoa “Ya Tuhan, jangan engkau cabut nyawa Jurej sebelum ia melihat wajah para pelacur!”
Kemudian ibu itu berpaling.
Pada suatu saat, ada seorang bayi yang dilahirkan tanpa suami. Tak pelak, kejadian itu membuat gempar penduduk desa. Maka, mereka beramai-ramai mencari siapa ayah jabang bayi itu? Ditanyailah Wanita tadi, “dari siapa anak ini?”
“dari Jurej,” jawabnya.
Tanpa pikir Panjang, masa menyerang surau milik Jurej dan merobohkannya. Tidak berhenti di situ. Mereka menangkap Jurej dan membelenggunya.
Kurang puas dengan aksinya masyarakat ingin Jurej di bawa untuk di hadapkan kepada raja. Mereka beramai-ramai membawa Jurej menyusuri jalanan menuju istana. Satu persatu orang yang ada di pinggir jalan mereka lewati, termasuk para pelacur. Sambal tersenyum , para pelacur memandang Jurej.
Sesampainya di hadapan raja, Jurej berkata, “wahai raja, berita apa yang di sampaikan oleh pelacur itu?”
Raja menjawab, “ia mengatakan bayi ini hasil dari hubungan denganmu.’’
Kemudian Jurej menghampiri bayi yang baru lahir itu dan bertanya, “nak, siapa ayahmu?’’
Tidak disangka, bayi tadi menjawab, “Raa’i (penggembala).”
Raja berkata, “baiklah, akan kami dirikan surau dari emas.”
Jurej berkata, “jangan! Kembalikan saja surau itu seperti semula.”
“apa yang membuatmu lega?”
“aku telah menemukan keampuhan doa ibu.”
(disarikan dari HR.Bukhori)
Ada yg kurang min
Alhamdulillah
Rekomended ini