Sumbangan Non Muslim
Kronologi
Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan Indonesia, kita tidak mungkin menghindari hubungan dengan nonmuslim. Karena, banyak diantara mereka yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pokok kita setiap hari. Bahkan, dalam konteks sosial, tak jarang dari kalangan nonmuslim yang turut andil dan memberikan kontribusinya dalam beberapa kegiatan islami. Seperti: pengajian, sholawatan, Pendidikan keagamaan dan lain-lain. Bahkan, ada juga di antara merekan yang membagikan THR (tunjangan hari raya) dalam setiap momen hari besar islam. Bagaimana hukum menerima pemberian atau sumbangan nonmuslim dalam kegiatan yang bersifat keagamaan seperti kasus di atas…?
Jawaban
Hukumnya diperbolehkan, kecuali jika akan berdampak hal-hal negatif.
Misalnya, kegiatan tersebut akan diakuisi atau diintervensi pihak
nonmuslim.
ويجوز قبول هدية الكافر للتباع
والمراد بالعمارة الممنوعة عن المشركين للمساجد الولاية عليها والإستقلال
بالقيام بمصالحها كأن يكون الكافر ناضرا للمسجد وأوقافه, أما استخدام الكافر
في عمل لا ولاية فيه كنخت الحجارة والبناء والنجارة فلا يدخلفي ذلك وللمسلمين
أن يقبلوا من الكافر مسجدا بناه كلفر أو أوصى ببنائه أو ترميمه إذا لم يكن في
ذلك ضرر ديني ولا سياسي, كما لو عرض اليهودالان على المسلمين أن يعمروا
المسجد الأقصى بترميم ما كان قد تداعى من بنائه, أو بذلوا لذلك ملا لم يقبل
منهم, لأنهم يطمعون في الأستيلاء على هذ المسجد, فربما جعلوا ذلك ذريعة
لادعاء حق لهم فيه.
Rasululloh SAW. Menerima Hadiah dari Raja Kafir
Penetapan perjanjian damai Hudaibiyyah antara umat islam dan kaum
musyrikin pada merasa aman. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Rasululloh
saw. Untuk memperluas dakwah islam dengan mengirim surat ajakan memeluk
agama islam kepada raja-raja dunia yang disampiakan oleh sahabat yang
beliau utus. Salah seorang sahabat yang beliau utus adalah sahabat
Hathib bin Abi Balta’ah. Ia ditugaskan untuk mengirim surat kepada raja
Muqauqis. Raja Mesir yang diangkat oleh Kaisar Romawi.
Surat ajakan ini disambut baik oleh raja Muqauqis. Bahkan ia memuji
Rasululloh SAW dengan menyebut beliau sebagai orang yang bijaksana
dan memprcayai bahwa
beliau adalah seorang Nabi. Karena Muqauqis telah mendengar kabar bahwa
ajaran yang dibawa Rasululloh SAW dapat mengetahui hal-hal gaib serta
perkataan yang terbesit di dalam hati.
Untuk memperlihatkan rasa simpatinya ini, raja Muqauqis mengirim 2
orang budak perempuan, pakaian dan keledai sebagai hadiah untuk
Rasululloh SAW. Namun sayangnya raja Muqauqis tidak memeluk agama
islam.
Selain Muqauqis, Nabi SAW juga pernah diberi hadiah oleh raja Ailah
(raja musyrik) berupa baghlah (keledai) berwarna putih dan
burdah/selimut. Sehingga kemudia Nabi SAW mengirim surat (ucapan
terimakasih) kepadanya. Teladan Rasul ini mengajarkan kepada kita bahwa
Nabi SAW sangat terbuka dengan siapapun, termasuk dengan non muslim
salam urusan yang bersifat duniawi.
(Riwayat Abu Humaid dalam Sahih Bukhori)
Baca juga : Menasehati Orang Tua saat Melanggar Syariat