Menafkahi Kedua Orangtua yang Nonmuslim
Andi seorang muallaf yang baru memeluk islam satu tahun lalu. Saat ini, ia sedang berusaha merayu saudara dan orangtuanya yang masih belum masuk Islam. Namun, usaha ini belum ada hasil yang memuaskan. Dilema pun muncul ketika Andi yang memang terbilang lebih sukses daripada saudaranya yang lain, harus menjadi tulang punggung keluarganya yang berstatus nonmuslim.
Pertanyaan
Apakah Andi wajib menafkahi orangtuanya walaupun beda agama?
Jawaban
Tetap wajib menafkahi orangtuanya walaupun beda agama.
Catatan
Kewajiban pemberian nafkah itu berlaku bagi orangtua terhadap anak dan cucu serta anak terhadap orangtua dan kakek-nenek.
Referensi
كفاية الاخيار (۱۱۳/۲) - وَهُوَ الْقَرَابَةُ فَيُوْجِبُ لِكُلِّ مِنْهُمْ عَلَى الْآخَرِ لِشُمُوْلِ الْبَعْضِيَّةِ وَالشَّفَقَةِ وَلِهَذَا إِنَّمَا تَجِبُ بِقَرَابَةِ الْبَعْضِيَّةِ وَهِيَ الْأُصُولُ وَالْفُرُوْعُ فَيَجِبُ لِلْوَالِدِ عَلَى الْوَلَدِ وَإِنْ عَلَا وَلِلْوَلَدِ عَلَى الْوَالِدِ وَإِنْ سَفَلَ لِصِدْقِ الْأُبُوَّةِ وَالْبُنُوَّةِ. وَلَا فَرْقَ فِي ذَلِكَ بَيْنَ النُّكُوْرِ وَالْإِنَاثِ وَلَا بَيْنَ الْوَارِثِ وَغَيْرِهِ وَلَا فَرْقَ بَيْنَ اتَّفَاقِ الدِّيْنِ وَالْاِخْتِلَافِ فِيْهِ وَفِي وَجْهِ لَا تَجِبُ عَلَى مُسْلِمٍ نَفَقَةُ كَافِرٍ وَالدَّلِيلُ عَلَى وُجُوْبِ الْإِنْفَاقِ عَلَى الْوَالِدَيْنِ قَوْلُهُ تَعَالَى وَصَاحِبُهُمَا فِي الدُنْيَا مَعْرُوْفًا وَقَوْلُهُ تَعَالَى وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا.
Baca Juga : hukum mengucapkan selamat ulang tahun