Bolehkah Menerima Pemberian Caleg
Bolehkah Menerima Pemberian Caleg
Menjelang masa pemilu, beberapa calon bersaing untuk mendapatkan hati Masyarakat. Mulai dengan cara bersikap baik, sampai dengan menjajanjikan visi yang baik kepada Masyarakat. Diantara sikap baik tersebut adalah berbagi sembako, pakaian, dan lain- lain. Namun muncul asumsi di hati Masyarakat bahwa pemberian itu semata mata untuk mendapatkan suara masyarakat. Bagaimana hukum menerima pemberian caleg tersebut?
Hal tersebut termasuk risywah (suap) dan hukumnya haram. Beberapa alasan yang mengatakan bahwa pemberian tersebut merupakan risywah antara lain:
- Dalam pemberian, terdapat motif atau tujuan agar penerima mau menjatuhkan pilihan kepada seseorang.
- Dalam konteks pemilu, rakyat atau pemilih merupakan pemegang keputusan, pemberian yang bertujuan agar pemegang keputusan berpihak pada pemberi maka dinamakan risywah.
Referensi :
فَصْلٌ (قَوْلُهُ تَحْرُمُ الرَشْوَةُ) قَالَ الْغَزَالِ فِي الْإِحْيَاءِ الْمَالُ إِنْ بُذِلَ لِغَرَضِ آجِلٍ فَصَدَقَةٌ أَوْ عَاجِلٍ، وَهُوَ مَالٌ فَهِبَةٌ بِشَرْطِ الثَّوَابِ أَوْ عَلَى مُحَرَّمٍ أَوْ وَاجِب مُتَعَيِّنِ فَرِشْوَةٌ أَوْ مُبَاحٍ فَإِجَارَةٌ أَوْ جَعَالَةٌ أَوْ تَوَدُّدٍ مُجَرَّدٍ أَوْ تَوَسُّلٍ بِجَاهِهِ إِلَى أَغْرَاضِهِ فَهَدِيَّةٌ إِنْ كَانَ جَاهَهُ بِالعِلْمِ أَوْ النَّسَبِ، وَإنْ كَانَ بِالْقَضَاءِ أَوْ الْعَمَلِ فَرِشْوَةٌ
قال الغزالي في الاحياء المال اما يبذل لغرض اجل فهو قربة وصدقة واما لعاجل وهو اما مال فهو كهبة بثواب او لتوقع لثواب، واما عمل فان كان عملا محرما او واجبا متعينا فهو رشوة وان كان مباحا فاجارة أو جعالة، واما للتقرب والتودد إلى المبذول له فان كان بمجرد نفسه فهدية
Baca juga : Mengucapkan selamat ulang tahun