Kitab Ilmu Nahwu dan Shorof Metode Arbain
Prolog
Buku "Al-Arba'in Finnahwi Wasshorfi Wallughoh" merupakan karya dari Al-Mukarrom Kiyai Muharror Khudlori. Di dalam buku ini, terdapat istilah "Arbain" yang berasal dari kata Arab, أربعين yang berarti empat puluh. Lebih dari sekadar angka, "40" di sini menggambarkan periode 40 hari sebagai metode pembelajaran Ilmu Nahwu dan Shorof. Konsep ini menarik, bukan?
Namun, sebagian pelajar mungkin merasa skeptis mengenai makna dari Metode Arbain tersebut. Terutama mengingat kompleksitas Ilmu Nahwu dan Shorof yang sering kali dianggap sulit. Bahkan dalam kitab Ta’alim Muta’allim, disebutkan bahwa salah satu persyaratan dalam menuntut ilmu adalah waktu yang cukup panjang. Apakah 40 hari sudah cukup untuk belajar? Untuk menguji keefektifannya, kami melakukan telaah terhadap Metode Arbain dalam sesi ngaji pasaran.
Sebelum memulai pengajaran, para peserta menjalani serangkaian soal pre-test. Pre-test ini akan sejalan dengan post-test yang akan diselesaikan setelah menyelesaikan pembelajaran menggunakan kitab Metode Arbain. Tujuannya adalah untuk menilai sejauh mana pemahaman Ilmu Nahwu dan Shorof para santri Ponpes Al Ghozali setelah menyelesaikan Metode Arbain.
Baca juga : Tuhfatul Muhtaj bi Syarhi al-Minhaj
Pengajaran Metode Arbain disampaikan oleh Ustadz Shohibul Azka dan Ustadzah Vina. Pendekatan pengajaran dilakukan secara fleksibel tanpa keterlaluan kaku. Mereka juga memperhatikan kondisi mental peserta. Jika terasa suasana belajar kurang kondusif karena peserta mulai merasa mengantuk atau bosan, dilakukan sesi ice breaking untuk menghidupkan semangat belajar kembali.
Saat ini, kami tengah berada di tengah perjalanan setelah berbagai sesi diskusi kami lalui menggunakan Metode Arbain. Akhirnya, kami mulai memahami apa yang membuat buku ini istimewa dan mudah dipahami.
Kelebihan Metode Arbain terletak pada isi materinya yang merupakan rangkuman dari berbagai kitab Nahwu dan Shorof seperti Jurumiah, Alfiyah, Amsilati Tashrifiyah, dan lainnya, yang dijelaskan secara singkat namun jelas. Penjelasan dalam buku ini disajikan dalam bentuk diagram yang menyerupai peta pikiran. Selain itu, definisi diberikan dalam bahasa Pegon berbahasa Indonesia, memungkinkan semua peserta, dari Sabang hingga Merauke, dapat dengan mudah memahaminya.
Seorang tokoh, Gatot Sunu, menyatakan, "Metode Arbain merupakan inovasi yang sangat relevan di era digital. Saya mendukung upaya untuk menyebarkan program ini. Pelatihan ini akan memberikan bekal terbaik bagi para pengasuh pesantren di Jawa Timur. Hal ini bertujuan agar umat Muslim dapat memahami ajaran Islam rahmatalil alamin. Kini, ajaran Islam rahmatalil alamin sangat diperlukan guna mewujudkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah bashariyah. Tulungagung memerlukan masyarakat yang beragama agar dapat menjadi kabupaten yang tenteram. Semua pihak sepakat bahwa pesantren merupakan benteng terbaik bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman radikalisme".
Identitas Kitab
Nama : Al-Arba'in Finnahwi Wasshorfi Wallughoh / الأربعين في النحو والصرف واللغة
Penyusun : Syaikh Muharror Khudlori bin Ahmad as-Syafi'i
Halaman : 61 halaman
Download : Al-Arba'in Finnahwi Wasshorfi Wallughoh