kitab Natsrul Azhar PDF
المقدمة
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
لا إله إلا الله عدة للقائه
الحمد لله الخالق الباعث الرَّازِقِ الوارث، الذي قدر الحياة والموت، وجعل لهما أجلاً لَمْ يُخْشَ فيه الفوت.
والصلاة والسلام على رسولنا الذي هو لنا قُدْوَةٌ، المُعَلِّم لأمته دعاء دخول المقابر : «السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدَّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا، إِنْ شَاءَ اللَّهُ، بِكُمْ للاحِقُونَ». رواه مسلم . أما بعد:
Sesungguhnya setiap hal dari ilmu, dan setiap jenis hikmah, dan setiap jenis adab, memiliki sebab yang mendorong untuk menyusun apa yang sebelumnya tersebar dan menyatukan apa yang sebelumnya terpisah. Dan apabila para pembawa adab dan ahli pengetahuan lalai dalam membedakan berita, menyimpulkan makna, menyatukan setiap inti yang berharga dengan bentuknya, dan menyusun setiap hal yang langka dari hikmah dengan sejenisnya, maka hikmah menjadi sia-sia, ilmu pun hilang, adab menjadi mati, dan tersembunyi segala sesuatu yang langka.
Jika bukan karena para cendekiawan yang merekam pemikiran mereka dari waktu ke waktu, dan mengukir jejak-jejak yang pertama di batu, maka ilmu yang pertama akan batal dan yang terakhir akan hilang. Itulah sebabnya dikatakan: Orang-orang masih baik selama yang pertama terus belajar dari yang lain.
Alasan yang mendorong saya untuk mengumpulkan apa yang tertulis di kuburan adalah karena beberapa pertapa diberitahu, “Khotbah apakah yang paling hebat?” Katanya: Memandang tempat orang mati.
Dan Abu Muhriz Al-Tufawi berkata, "Cukup bagimu kuburan sebagai pelajaran bagi umat-umat sebelumnya."
Seseorang berkata, "Sebentar lagi aku akan menjadi tumpukan tanah, dan teman-temanku akan berkata, 'Si fulan telah menjadi tulang belulang di dalam tanah, terlupakan oleh teman-teman dan kerabatnya.'"
Kata Al-Ghazali, 'Inilah beberapa bait puisi yang ditulis di atas kuburan untuk mengingatkan orang-orang yang hidup agar lebih sering merenungkan kematian sebelum ajal menjemput. Orang yang berakal sehat adalah dia yang melihat kuburan orang lain, kemudian membayangkan dirinya berada di tempat mereka, bersiap untuk menyusul mereka. Dia menyadari bahwa mereka tidak akan beranjak dari tempat itu sampai dia menyusul mereka.
Hendaknya dia menyadari bahwa jika mereka diberi kesempatan untuk kembali ke dunia hanya sehari saja dari umur yang telah mereka sia-siakan, niscaya mereka akan lebih memilih hari itu daripada seluruh dunia beserta isinya. Sebab, mereka telah mengetahui betapa berharganya amal perbuatan dan telah melihat hakikat segala sesuatu dengan jelas. Sesungguhnya penyesalan mereka atas satu hari kehidupan adalah karena mereka ingin memperbaiki kekurangan mereka yang telah terlewatkan, sehingga terhindar dari siksa dan agar orang yang telah beruntung mendapatkan pahala yang lebih besar.
Mereka baru menyadari betapa berharganya waktu setelah kehidupan mereka berakhir. Mereka menyesali satu jam saja dari kehidupan dunia, sementara engkau masih memiliki kesempatan untuk memanfaatkan waktu itu, dan mungkin engkau juga memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal yang lebih baik lagi. Lalu, mengapa engkau menyia-nyiakannya?'"
Untuk detailnya mengenai kitab ini silahkan baca kitabnya
Identitas Kitab
Nama Kitab : Natsrul Azhar Fi Ma Wujida Maktuban Alal Qubur Minal Hikam Wal Asy'arPenyusun : Syaikh Abdurrahman Yusuf Al-Farhan
Link Unduh : Download
Preview